Menu

Mode Gelap

Nasional

KKP Tawarkan Peluang Investasi di Sentra Garam Rote Ndao

badge-check


Ilustrasi Petani Garam (foto : Expo NTT) Perbesar

Ilustrasi Petani Garam (foto : Expo NTT)

 

JEJAKNARASI.ID.JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini akan menjadi model pengembangan industri garam nasional untuk mendukung target swasembada garam pada 2027 sesuai amanat Perpres No. 17 Tahun 2025.

Dengan potensi lahan lebih dari 10.000 hektar dan kondisi iklim ideal, enam hingga tujuh bulan musim kemarau per tahun, Rote Ndao dinilai memiliki kemiripan karakter geografis dengan lokasi tambak garam kelas dunia seperti Dampier, Australia. KKP menargetkan produktivitas lahan mencapai 200 ton per hektar per siklus.

Kawasan K-SIGN akan dikembangkan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN seperti PT Garam, hingga investor swasta dan membuka peluang kerja. Model bisnis yang ditawarkan mencakup pengelolaan tambak, pembangunan sarana produksi, gudang, washing plant, refinery, serta sistem distribusi terintegrasi.

“Ini adalah bentuk konkret keberpihakan pemerintah kepada industri garam nasional. Rote Ndao akan menjadi wajah baru pergaraman Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ujar Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Ia menambahkan bahwa kawasan ini juga akan menjadi pusat pengembangan hilirisasi garam yang bernilai tinggi.

Menyerap Puluhan Ribu Tenaga Kerja

Pembangunan K-SIGN di Rote Ndao diproyeksikan menyerap hingga 26.000 tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 2,5 kali UMR setempat. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor garam, yang saat ini masih mencapai lebih dari 2,5 juta ton per tahun untuk industri kimia dan pangan.

Investasi dalam proyek K-SIGN tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan teknologi, mekanisasi, dan tata kelola modern, kawasan ini ditargetkan menjadi benchmark baru pergaraman di kawasan tropis.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada awal Juni 2026. Pembangunan sentra industri garam menggunakan pendekatan ekstensifikasi terpadu, yang mencakup pembangunan tambak garam modern, fasilitas gudang dan pengolahan, hingga penataan kelembagaan dan kerja sama produksi.**

Lainnya

KPPU Tetapkan Persetujuan Bersyarat Atas Akuisisi Tokopedia Oleh Tiktok Nusantara

18 Juni 2025 - 23:02 WIB

Begini Tanggapan Keras Aktivis 98 Aznil Tan Soal Pernyataan Fadli Zon Tentang Tragedi Mei 1998

18 Juni 2025 - 19:30 WIB

Pertamina Gelar Kick Off Anugerah Jurnalistik Pertamina 2025

18 Juni 2025 - 18:52 WIB

Dukung Program Rumah Bersubsidi, Danantara Kucurkan Pembiayaan Hingga Rp130 Triliun

18 Juni 2025 - 18:42 WIB

Begini Tanggapan Dirjen PHU Soal Pesawat Jemaah Haji Diancam Bom

18 Juni 2025 - 18:31 WIB

Trending di Nasional