JEJALNARASI.ID,JAKARTA – Guna memantau harga dan takaran produk minyak goreng merk Minyakita, yang sempat menjadi polemik.
Wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kramat Jati Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Sufmi melakukan pengecekan di beberapa kios yang menjual minyak gorang merk Minyakita.
Dari hasil peninjauan itu Ia membeberkan jika pihaknya menemukan tiga merk Minyakita dari pabrik yang berbeda tidak ada pengurangan takaran pada produk-produk tersebut.
“Untuk takaran kita tidak temukan ada pengurangan,” kata Dasco kepada awak media Jumat (14/3/2025).
Dasco menambahkan, harga minyak goreng Minyakita juga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.
“Tadi kami sudah tanya kepada pengecer, bahwa sudah seminggu ini harga sudah sesuai dengan HET, yaitu Rp15.700 per liter. Dengan harapan, mendekati lebaran harga HET-nya bisa stabil di angka tersebut,”jelasnya.
Dasco juga menemukan masalah di salah satu tapak penjual yang menjual minyak goreng dengan merek lain.
Minyak tersebut dijual dengan takaran yang kurang harga yang lebih mahal, serta barcode yang tidak dapat dipindal
“Tadi kami juga menemukan di salah satu penjual, ada minyak dengan merek lain, takarannys kurang, harganya lebih mahal, dan barcode -hya tidak haa dicek. Selain itu tidak ada tanggal bedahiarsanya,” ungkap Dasco.
Menanggapi temuan tersebut, Dasco menyatakan bahwa pihaknya akan segera meminta Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
“Kami akan minta kepada Kementerian Pentagangan untuk menindaklanjuti temuan dan kami pada hariin” tegasnya
la mengingatkan aparat penegak hukum, khususnya Satgas Pangan untuk terus mengawasi distribusi dan penjualan produk minyak goreng di seluruh Indonesia,
“Kami juga akan terus aktif memonitor Satgas Pangan untuk aktif memonitor ke seluruh Indonesia. Kami juga akan minta Kome VI DPR Runtuk minggu depan mengecek harga merjelang Lebaran,” tambahnya
Dasco berharap dengan pengawasan yang ketat, harga minyak goreng dapat tetap stabil, dan tidak ada penurunan volume produk yang merugikan konsumen.
Temuan mengenai merek Risky yang diproduksi oleh BKP yang dijual seharga Rple 000 dengan takaran kurang dari 800 mil dan tanpa barcode yang bisa dipindal menjadi salah satu perhatian serfus dalam sidak tersebut. **
