JAKARTA. Geliat pertarugan kandidat pada Pilkada Jakarta mulai memanas.
Dua calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Ridwan Kamil mulai saling senggol terkait wacana “Bangun Jakarta Seperti Dubai”.
Ridwan Kamil dan Pramono masing-masing miliki pandangan berbeda soal wacana tersebut.
Redaksi Jejak Narasi merangkum pandangan masing-masing calon Gubernur Jakarta antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil terkait wacana membangun Jakarta seperti Dubai.
Pramono Ingin mulai kerjakan dari hal yang kecil
Pramono sebenarnya tidak ingin menjanjikan hal yang muluk-muluk untuk warga Jakarta, seperti membangun Jakarta seperti Dubai. Pramono ingin fokus dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu, jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
Menurut Pramono, persoalan di Jakarta yang diutamakan menyangkut hajat hidup masyarakat Jakarta, persoalan tersebut tidak boleh di anggap remeh. Seperti penuntasan banjir, pengurangan angka pengangguran, masalah polusi, KJP plus, dan masalah lainnya yang sedang di rasakan warga Jakarta.
Kang Emil Anggap Dubai Kota Futuristik
Menanggapi pernyataan Pramono, Calon Gubernur Jakarta yang di usung oleh koalisi besar KIM Plus menilai, Dubai sudah menjadi gambaran kota masa depan di dunia.
“Ya kalau sekarang konotasi futuristik itu di dunia, ya memang refleksinya ke Dubai” ucap RK.
Kang Emil menilai saat ini upaya membangun Giant Sea Wall sebagai penghalang banjir air laut dirasakan warga wilayah Jakarta Utara. Kang Emil meminta pemaknaan Jakarta seperti Dubai itu dilihat sebagai gambaran kota masa depan.
“Jadi bukan tidak menyederhanakan kalimatnya, poinnya adalah tujuan pembangunan giant sea wall itu adalah pro rakyat kecil. Untuk supaya tidak terjadi banjir karena bentuknya jadi kawasan futuristik, itu saja,” sebut RK.