JEJAKNARASI.ID, JEDDAH – Menteri Haji dan Umrah RI KH Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menegaskan kepada dua syarikah yaitu Rakeen Mashariq dan Al Bait Guest untuk penyelenggaraan haji 2026 harus bersih, profesional, dan berorientasi pada jemaah.
“Tidak boleh ada permainan sedikit pun dalam proses pelaksanaan haji. Tidak ada perlakuan khusus kepada pimpinan, perwakilan, maupun pihak mana pun kecuali untuk jemaah Indonesia. Haji tahun ini kita mulai dengan proses yang bersih, transparan, dan akuntabel,” tegas Gus Irfan saat berkunjung di Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Jum’at (24/10)
Dalam kunjungan kerja tersebut Gus Irfan disambut oleh Pelaksana Tugas (Acting) Konsul Jenderal RI Jeddah, Soeharyo Tri Sasongko, serta Pelaksana Tugas Staf Teknis Urusan Haji, Zakaria Anshori. Agenda kunjungan adalah melakukan pembicaraan mendalam dengan dua syarikah (perusahaan) utama, yakni Rakeen dan Al-Bait Guest, yang akan menjadi mitra Indonesia.
Pertemuan tersebut membahas standar layanan bagi jemaah, termasuk negosiasi untuk pengadaan tenda dan berbagai fasilitas pendukung di Armusna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
“Pertemuan ini merupakan langkah krusial untuk memastikan seluruh proses layanan kepada jemaah Indonesia dapat berjalan dengan prinsip aman, nyaman, dan berstandar tinggi,” ujar Gus Irfan dalam pernyataannya.
Gus Irfan menegaskan komitmen kuat Kementeriannya untuk mengutamakan profesionalitas, integritas, dan transparansi di setiap tahapan pelayanan. Mulai dari akomodasi, transportasi antar lokasi, hingga penyediaan konsumsi untuk jemaah.
“Kami berkomitmen penuh untuk bekerja keras memberikan pelayanan haji terbaik. Upaya ini termasuk menekan biaya penyelenggaraan haji, namun di sisi lain tetap melakukan perbaikan dan pengoptimalan fasilitas bagi jemaah,” jelasnya.
Kunjungan tersebut menandai dimulainya persiapan matang menuju haji 2026, dengan menitikberatkan pada peningkatan layanan, efisiensi biaya, dan penguatan sistem yang bersih dan akuntabel. (hud).









