Buat Kegaduhan Terkait Pagar Laut, Publik Minta Abu Janda Cs Segera Ditangkap
![2025012812192538](https://i0.wp.com/jejaknarasi.id/wp-content/uploads/2025/01/2025012812192538-scaled.webp?fit=1024%2C523&ssl=1)
Abu Janda CS (Foto : Istimewa)
JEJAKNARASI.ID, JAKARTA – Kontroversi terkait pemanggaran laut pesisir Kabupaten Tangerang yang membentang sepanjang 30,16 kilometer, belakangan membuat heboh publik.
Ada beberapa penggiat media sosial dan tiktoker yang selalu berkoar-koar terkait isu ini. Beberapa diantaranya yaitu Abu Janda, Cocky Castelo dan akun tiktoker bernama Batman Power.
Pasalnya, ketiga orang tersebut dalam vlognya berpendapat menyampaikan pendapatnya yang malah menimbulkan kontroversi dan kritik. Terutama klaim terkait kepemilikan pagar laut tersebut.
Dalam pernyataannya, mereka selalu berdalih pagar laut tersebut bukan milik pihak lain seperti PIK2 atau Agung Sedayu, melainkan menurut mereka pagar laut tersebut milik para nelayan lokal.
Disatu sisi, dalam vlog milik Abu Janda, ia menambahkan bahwa orang yang menyebut bahwa pagar laut itu milik 9 naga adalah provokator yang mencoba memecah belah bangsa.
“Jadi Pak Prabowo beserta jajarannya, jangan termakan hoaks. Pagar laut ini milik PIK2 atau milik Agung Sedayu ya pak. Pagar laut ini saya pastikan milik nelayan warga sini, pak,” ujar Abu Janda dalam vlognya.
Menanggapi hal itu, Yusuf Muhammad alias Yusuf Dumdum, seorang pegiat media sosial yang sebelumnya sempat bekerja bersama Abu Janda kini memberi kritikan pedas.
Menurut Yusuf Dumdum, dalam vlog tersebut, Abu Janda mewawancarai orang-orang yang diduga bukan berasal dari daerah sekitar pagar laut.
Dia menilai bahwa saksi yang diwawancarai Abu Janda tinggal jauh dari lokasi asli pagar laut yang menjadi bahan perbincangan.
“Waduh! Menurut nelayan asli Banten, 2 orang yang diajak syuting AJ itu lokasinya di Tanjung Kait. Jauh dari lokasi pagar bambu,” kata Yusuf Dumdum melalui akun Twitter-nya (@yusuf_dumdum).
Di sisi lain, Yusuf Dumdum menuduh Abu Janda telah membayar warga untuk memberikan kesaksian palsu dalam vlog tersebut.
Sementara itu, seorang nelayan asal Tangerang, Banten membantah pernyataan yang menyebut bahwa pagar laut itu dibangun oleh masyarakat.
Nelayan yang belum diketahui namanya itu mengungkapkan, video yang dibuat Abu Janda tidak mencerminkan situasi sebenarnya. Menurutnya, video tersebut direkam di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar laut.
Abu Janda juga dinilai telah melibatkan orang-orang yang diduga telah dibayar untuk mengaku sebagai nelayan.
“Nih saya kasih tahu ya, Permadi Arya itu syutingnya di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar bambu. Di tempat makan,” ujar seorang nelayan, dilihat melalui unggahan akun X @yusuf_dumdum Kamis (23/1/2025).
“Di sana ada lima orang, diajak makan, dikasih duit (seorang) Rp100 ribu untuk mengaku sebagai nelayan. Dikira kita enggak tahu kali. Woy, nelayan Banten itu pintar-pintar,” sambungnya.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada Abu Janda agar tidak sembarangan datang ke Banten dengan membuat konten kontroversial.
“Nih, saya kasih tahu ya, untuk Abu Janda, ini Banten, ente jangan asal dateng ke Banten seradak-seruduk kayak maling, bikin konten kayak begitu. Kalau enggak suka, ketemu sama saya di Mauk!” tandasnya. Dikutip dari Gelora.co, Selasa (28/01/2025). **