Menu

Mode Gelap

Nasional

Pemerintah Resmi Cabut Izin Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Papua

badge-check


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat Konferensi Pers di Istana Negara (Foto : Kemensesneg) Perbesar

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat Konferensi Pers di Istana Negara (Foto : Kemensesneg)

JEJAKNARASI.ID. JAKARTA – Pemerintah dengan tegas akhirnya mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang yang beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Ketegasan pencabutan IUP itu dilakukan atas arahan Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan itu disampaikan langsung Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kepada awak media dalam konferensi persnya di Istana Selasa (10/6/2025).

Prasetyo menambahkan, keempat perusahaan yang dicabut izinnya adalah, PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

“Kemarin Bapak Presiden memimpin rapat terbatas, salah satunya membahas tentang izin usaha pertambangan di Kabupaten Raja Ampat ini. Dan atas petunjuk Bapak Presiden, beliau memutuskan bahwa pemerintah akan mencabut izin usaha pertambangan untuk empat perusahaan di Kabupaten Raja Ampat,” ucap Prasetyo  Hadi dikutip Rabu (11/6/2026).

Menurutnya, proses pencabutan ini telah melalui proses koordinasi dan pengumpulan data secara objektif di lapangan. Dikatakan pula, sebelumnya Presiden telah menugaskan kementerian terkait untuk menghimpun data dan informasi secara objektif di lapangan.

“Pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden menugaskan kepada menteri-menteri terkait, dalam hal ini Menteri ESDM, kemudian Menteri Lingkungan Hidup, kemudian juga Menteri Kehutanan, dan kepada kami berdua, saya, selaku Mensesneg dan Pak Seskab untuk terus berkoordinasi, mencari informasi, mengumpulkan data di lapangan seobjektif mungkin,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Prasetyo Hadi juga menyampaikan bahwa sebelumnya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden tentang penertiban kawasan hutan pada bulan Januari lalu. Dalam peraturan tersebut termasuk di dalamnya penertiban terhadap usaha-usaha berbasis sumber daya alam.

“Berkenaan dengan yang sekarang ramai di publik yaitu izin usaha pertambangan di Kabupaten Raja Ampat, itu adalah salah satu bagian dari semua proses penertiban yang sedang dijalankan oleh pemerintah,” ujarnya.

Prasetyo Hadi mengapresiasi perhatian seluruh masyarakat yang turut menyuarakan keprihatinan atas keberadaan tambang di kawasan konservasi tersebut. Apresiasi ini juga disampaikan kepada para pegiat sosial yang turut menyampaikan masukannya kepada pemerintah.

“Kami mewakili pemerintah tentu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang dengan terus memberikan masukan, memberikan informasi kepada pemerintah, terutama para pegiat-pegiat media sosial yang menyampaikan masukan dan kepedulian kepada pemerintah,” ungkapnya.

Di samping itu, Prasetyo Hadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap kritis dan bijak dalam menerima informasi yang beredar di publik. Mensesneg juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam mencari informasi kebenaran kondisi objektif di lapangan.

“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih. Itulah keputusan dari pemerintah,” tutupnya.   

Turut hadir dalam keterangan pers tersebut yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. **

Lainnya

Kunker di Sulsel, Wamendagri Puji Kinerja Damkarmat Kota Makassar

13 Juni 2025 - 20:32 WIB

Puncak Armuzna Berakhir , Menag Sampaikan Sejumlah Terobosan Baru dan Permintaan Maaf Atas ketidaknyaman Jemaah 

11 Juni 2025 - 16:28 WIB

Ramai #SaveRajaAmpat, Begini Pesona dan Keistimewaan Raja Ampat

11 Juni 2025 - 15:54 WIB

Begini Klarifikasi Pemilik Kapal Berlambung “JKW Mahakam” dan “Dewi Iriana”

11 Juni 2025 - 15:44 WIB

Soal Dugaan Pelanggaran IUP Nikel di Raja Ampat, Begini Kata Kejagung

11 Juni 2025 - 15:21 WIB

Trending di Nasional