JEJAKNARASI.ID, TANGSEL – Menanggapi meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan transportasi umum antar kota. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengusulkan penambahan rute dan armada Trans Jabodetabek.
Usulan tersebut disampaikan langsung Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dalam Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu yang dipimpin Koordinator Staf Khusus Pemda DKI, Justinus Prastowo, dan dihadiri oleh Dirjen Integrasi Transportasi Antarmoda Kementerian Perhubungan, Risa Wasal, serta perwakilan daerah se-Jabodetabek, Rabu (29/10/2025).
Benyamin menjelaskan, saat ini wilayah Tangsel telah dilayani oleh 8 rute dan 6 titik origin layanan Transjakarta, dengan total 13 armada Royaltrans serta 74 unit bus Trans-Jabodetabek yang melayani rute-rute utama.
Menurutnya, perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan transportasi publik menuntut adanya penambahan armada serta peningkatan kualitas halte dan titik pemberangkatan (origin).
“Minat masyarakat Tangsel terhadap Trans-Jabodetabek terus meningkat. Karena itu kami mengusulkan penambahan jumlah armada dan perbaikan fasilitas halte agar masyarakat merasa lebih nyaman dan aman menggunakan transportasi umum,” ujar Benyamin.
Enam titik layanan Transjakarta di Tangsel saat ini meliputi Terminal BSD, Pool PPD Ciputat, South City Cinere, Giant BSD, Bintaro Xchange, dan Flavor Bliss Alam Sutera. Dari enam titik tersebut, beberapa lokasi masih memerlukan penataan dan penambahan fasilitas shelter agar memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan pengguna.
Selain soal armada, Benyamin juga menyoroti pentingnya integrasi transportasi massal dengan pengembangan jaringan MRT dan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan strategis seperti Rawabuntu, Jombang, dan BSD.
“Kami mendorong agar proyek MRT yang sudah bekerja sama dengan pihak swasta bisa segera dipercepat, dengan memastikan trase-nya melewati pusat aktivitas publik seperti Alam Sutera dan BSD. Termasuk juga pengembangan TOD di sekitar stasiun kereta, agar masyarakat makin mudah berpindah moda transportasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pemkot Tangsel juga menyiapkan konsep rute baru berbasis kebutuhan masyarakat, termasuk rute yang mendukung program “Health Tourism” di kota tersebut.
“Tangsel sedang kita dorong menjadi kota wisata kesehatan. Jadi nanti akan ada rute yang menghubungkan area padat publik ke rumah sakit besar seperti RS Premier Bintaro atau kawasan BSD,” jelas Benyamin.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, Ayep Jajat Sudrajat menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah rekomendasi teknis untuk memperkuat integrasi transportasi publik.
Berdasarkan hasil paparan Dishub Tangsel dalam rapat tersebut, terdapat tiga rute Trans-Jabodetabek baru yang telah memperoleh rekomendasi teknis dari Dishub Tangsel, yakni:
- Terminal Pondok Cabe – Tanah Abang
- Terminal Pondok Cabe – CSW
- Terminal Pondok Cabe – Kampung Rambutan.
Namun ketiga rute tersebut belum dioperasikan dan masih menunggu keputusan serta koordinasi lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan dan PT Transjakarta.
“Kami sudah menyiapkan kajian teknis dan potensi demand pengguna, terutama untuk layanan pengumpan (feeder) Trans-Jabodetabek. Termasuk rencana penyediaan fasilitas bus stop dan titik simpul baru di wilayah Tangsel,” jelas Ayep.
“Fokus kami adalah menjadikan transportasi umum di Tangsel semakin nyaman, aman, dan terintegrasi, apalagi Tangsel menjadi salah satu kota dengan mobilitas tinggi di Jabodetabek,” tambahnya.
Dari hasil rapat tersebut, Dishub Tangsel juga merekomendasikan beberapa langkah tindak lanjut, di antaranya, Analisis potensi pengguna angkutan umum perkotaan sebagai feeder Trans Jabodetabek, Koordinasi lanjutan dengan Direktorat Jenderal Integrasi dan Multimoda Kemenhub.
Perbaikan dan penambahan fasilitas halte/shelter, terutama di titik Giant BSD untuk rute S11 BSD–Jelambar, yang saat ini dinilai belum memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Tangsel berharap sistem transportasi publik di wilayahnya dapat semakin terpadu, nyaman, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung peningkatan konektivitas wilayah Jabodetabek. (/js)










