JEJAKNARASI.ID, JAKARTA – Hasil survei yang di keluarkan Lembaga Survei Center Of Economic and Law Studies (Celios) membuat Golkar Meradang.
Pasalnya, survei tersebut menempatkan ketua umum partai berlambang pohon beringin ini masuk dalam kategori Menteri terburuk di 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo Gibran.
Tentu hasil survei tersebut dianggap sangat menciderai nama besar partai Golkar.
Hal ini membuat Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji, pun mempertanyakan metode yang di gunakan Cellos dalam melakukan survei.
“Metode yang digunakan perlu dipertanyakan,” ucap Sarmuji usai hadiri acara Bimtek Fraksi Partai Golkar Se-Jawa Timur di Surabaya kepada media RMOL.id, Kamis (23/01/2024).
Menurut Sarmuji, penilaian atau tolak ukur yang disajikan Celios pun tidak jelas.
“Kalau menggunakan metode persepsi, semua orang bisa berbeda-beda persepsinya. Sementara untuk mengukur kinerja kan banyak indikatornya,” terangnya.
Sarmuji pun menerangkan, ruang kerja kementerian ESDM cukup luas, sehingga menurutnya banyak kemajuan saat dipimpin Bahlil Lahadalia.
“Sebaiknya dijelaskan di sisi mana kinerja kementerian sehingga disebut kurang baik. Metodenya harus jelas termasuk sample penilainnya. Harus fair dong,” pungkas Sarmuji.
Adapun Celios adalah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makroekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik.
Berdasarkan survei Celios, Menteri Bahlil menduduki urutan ketiga sebagai menteri dengan kinerja terburuk dalam 100 hari kabinet Prabowo-Gibran.
Studi yang dilakukan Celios menggunakan survei berbasis expert judgment.
Para jurnalis dipilih karena dianggap memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah. **