Kran Ekspor Di Buka, Negara Rugi 925,2M Akibat Pencurian Pasir Laut
Pasir laut jokowi

JAKARTA. Setelah di bukanya kran ekspor pasir laut, dampaknya saat ini malah banyak menimbulkan persoalan.

Center Of Economic and Law Studies memaparkan hasil kajiannya terkait kerugian negara akibat pencurian pasir laut yang terjadi di wilayah perairan Batam, Kepulauan Riau.

Direktur Eksekutif Celios, Bima Yudhistira mengatakan, Indonesia mengalami kerugian pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 925,2 miliar akibat pencurian tersebut.

“Tapi justru ini sebenarnya banyak merugikan secara ekonomi. Jadi sampai Rp 925,2 miliar output ekonomi yang hilang karena pencurian pasir dari Singapura,” ucap Bhima dalam konferensi pers kebijakan ekstraksi dan ekspor pasir laut Indonesia di Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Jakarta , Sabtu (2/11/2024).

Baca Juga :  Viral Diduga Suara Jokowi Instruksikan Luthfi Digantikan Kaesang, Ajudan "Itu Bukan Suara Bapak"

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, pembukaan keran ekspor pasir laut yang dilakukan pemerintah justru menguntungkan Singapura.

Menurut Bhima, meskipun kebijakan itu diatur secara legal, proses ilegal dalam hal penambangan pasir laut juga memberikan keuntungan bagi negara tersebut.

“Jadi ketika ada klausul ekspor pasir ini sudah langsung jelas, salah satu negara yang akan diuntungkan adalah Singapura,” tegas Bhima.

Ia mengatakan, adanya kasus pencurian pasir laut seharusnya pemerintah bisa mempertimbangkan regulasi penambangan pasir laut.

Menurut Bhima, penetapan regulasi secara legal untuk kebijakan itu juga memiliki kerugian yang sama bagi negara.

 

“Terutama di perbatasan Singapura, dan ini terlihat jelas ekspor pasir laut sangat-sangat merugikan. Jadi klaim-klaim yang ilegal ini juga merugikan. Jadi dua-duanya ini sebenarnya harus diselesaikan,” ucapnya. (/JS)

Baca Juga :  Tidak Mau di Kait - kaitkan Soal Anggaran IKN Di Blokir, Jokowi " Tanyakan Ke Pemerintah "

 

Komentar

@ 2025 Jejak Narasi | All rights reserved