JEJAKNARASI.ID.JAKARTA – Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) kembali akan menggelar pameran dan konferensi internasional untuk yang keempat kalinya. Rencananya pameran tersebut, akan digelar pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Dengan tema “Toward Resilient Nations: Integrated Disaster Risk Reduction for Southeast Asia”, ADEXCO 2025 melibatkan berbagai lembaga kunci. Diantaranya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Perindustrian.
Bahkan kegiatan ini juga dukungan teknis dan operasional dari TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Country Manager Pamerindo Indonesia Lia Indriasari mengatakan, ajang ini dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang. Baik itu pemerintah, penyedia teknologi, lembaga kemanusiaan, militer, serta sektor swasta dan publik dalam satu ekosistem kolaboratif, untuk menampilkan pemikiran strategis, keahlian teknis, dan solusi inovatif di bidang manajemen bencana.
Ia juga menegaskan posisinya sebagai bagiandari ekosistem industri strategis, tahun ini ADEXCO juga akan hadir melalui skema co-location bersama sejumlah pameran utama dalam IEE Series, yakni Construction Indonesia, Concrete Show SEA dan Water Indonesia.
“Dengan menyatukan ADEXCO bersama berbagai pameran sektor energi, konstruksi, dan teknologi dalam IEE Series, kami menciptakan ruang dialog dan sinergi yang lebih luas. Penanggulangan bencana tidak bisa berdiri sendiri tapi harus terintegrasi dengan infrastruktur, pasokan energi, dan sistem layanan publik yang tangguh. Inilah semangat kolaboratif yang ingin kami hadirkan melalui ADEXCO 2025,” jelas Lia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jejaknarasi.id. Selasa (17/6/2025).
Lia menyebut, pameran ini bertujuan untuk mendorong sinergi antar negara dan antar sektor dalam memperkuat kesiapsiagaan regional terhadap bencana. ADEXCO juga berperan sebagai platform bagi pelaku industri dan institusi untuk memperkenalkan teknologi serta strategi manajemen bencana terkini, sekaligus menyediakan ruang edukasi publik dan pelatihan praktis terkait keselamatan dan tanggap darurat.
“Kolaborasi ADEXCO dengan rangkaian Indonesia Energy & Engineering Series merupakan bentuk nyata pendekatan lintas sektor yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan masa kini,”tegasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional ADEXCO, Andrian Cader, menyatakan, ADEXCO 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan bencana dan perlindungan sipil di tengah meningkatnya risiko akibat krisis iklim dan urbanisasi.
Melalui inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan kesiapsiagaan terstruktur, ADEXCO hadir sebagai platform yang mendorong Asia, khususnya Indonesia, menuju masa depan yang lebih aman dan tangguh.
“Pentingnya peran lembaga perlindungan sipil dalam membangun sistem respons yang terintegrasi dan adaptif menghadapi kompleksitas ancaman bencana,”tukasnya.
Menurutnya, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ketahanan berkelanjutan, mengingat kerentanannya terhadap berbagai risiko bencana seperti aktivitas seismik, banjir, dan dampak perubahan iklim.
“ADEXCO 2025 diharapkan menjadi katalisator sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan kemanusiaan dan lingkungan yang semakin kompleks. Hal ini juga selaras dengan laporan UNDRR yang menyebut Asia sebagai kawasan paling rentan terhadap bencana, terutama banjir,”tukasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si.M.Si menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ADEXCO 2025 sebagai platform strategis kolaborasi antara lembaga usaha dan pemerintah (People, Private, Public, Partnership) dalam mendorong industrialisasi kebencanaan di Indonesia.
“Kami memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ADEXCO, karena dari perspektif pemerintah, forum ini terbukti efektif dalam mempertemukan para pemangku kepentingan utama di sektor penanggulangan bencana,”ucapnya.
Ia menilai, ADEXCO menjadi ruang strategis bagi berbagai pihak untuk mengakses dan mengeksplorasi perkembangan sains, teknologi, serta solusi kebencanaan mutakhir di tingkat global.
“Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mendorong industrialisasi kebencanaan sebagai bagian dari penguatan kapasitas nasional menuju center of excellence di bidang penanggulangan bencana, dalam merespons future crisis akibat perubahan iklim dan bencana, menuju resiliensi yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebagai informasi.pameran ini akan diikuti lebih dari 100 perusahaan dan institusi dari 20 negara, termasuk lembaga bantuan internasional, penyedia teknologi kebencanaan, serta produsen alat berat penyelamatan.
Sementara Delegasi dari ASEAN, Jepang, Korea, Jerman, dan Australia juga dijadwalkan hadir dalam konferensi internasional dan misi dagang. Dari dalam negeri, sejumlah perusahaan utama seperti Alam Virtual Semesta, Kemenangan, dan Decaaindo Surya Perkasa juga turut berpartisipasi.**