JEJAKNARASI.ID. JAKARTA.- Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta meluncurkan Program Studi (Prodi) Doktor (S3) Studi Islam sebagai bagian dari upaya penguatan kelembagaan dan perluasan kontribusi akademik di tingkat nasional.
Peluncuran ini dihadiri Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Sahiron, Rektor UIN Surakarta Toto Suharto, dan Direktur Pascasarjana Islah.
Mengusung tema “Jalan Baru Kajian Islam di Indonesia: Digital Islam, Postcolonialism, dan Kenusantaraan”, peluncuran Prodi S3 ini menandai langkah strategis UIN Surakarta dalam mengembangkan kajian keislaman yang kontekstual, multidisipliner, dan responsif terhadap perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Surakarta menyampaikan rasa syukur atas peresmian program doktoral tersebut. Ia menyebut peluncuran ini sebagai hasil dari kerja kolektif yang berdampak.
“Selamat datang Direktur Diktis di Kampus Pakis! Terima kasih atas kehadiran dan dukungannya. Ini adalah buah dari kerja berdampak kita bersama. Semoga Prodi S3 Studi Islam ini membawa berkah dan kemaslahatan bagi UIN Surakarta serta menjadi bagian dari langkah kami menuju kampus yang unggul,” ujar Rektor UIN Surakarta Toto Suharto, di Surakarta, Jumat (1/8/2025).
Direktur Diktis Sahiron mengapresiasi inisiatif pengembangan Prodi S3 Studi Islam ini. Ia juga memberikan penekanan akademik terkait perbedaan orientasi berpikir antara jenjang S1, S2, dan S3.
“Mahasiswa S1 dituntut untuk mampu mendeskripsikan data secara akurat. Mahasiswa S2 harus dapat menganalisis data menggunakan berbagai pendekatan dalam bidangnya. Sedangkan untuk S3, pendekatannya harus lebih dalam: mencari makna di balik data melalui analisis kritis. Di sinilah letak kekhasan studi doktoral,” papar Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut.
Acara peluncuran ditutup dengan penandatanganan nota peresmian Prodi S3 Studi Islam oleh Rektor UIN Surakarta dan Direktur Diktis Kementerian Agama RI. **