Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Paparkan Kinerja dan Rekomendasi Tahun 2024
![Info tangsel_20241224_074126_0000](https://i0.wp.com/jejaknarasi.id/wp-content/uploads/2024/12/Info-tangsel_20241224_074126_0000-scaled.webp?fit=1024%2C512&ssl=1)
JEJAKNARASI.ID, TANGERANG – Pasca dilantik 7 bulan yang lalu, Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang sampaikan capaian kinerja dan rekomendasi tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh jajaran Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang dalam konferensi persnya yang di gelar di gedung Sekda Kabupaten Tangerang pada hari Senin (23/12/2024).
Kepada rekan-rekan jurnalis, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Mas Iman Kusnandar, menjelaskan berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak Mei hinggal Desember 2024.
Mulai dari persoalan zonasi pada PPDB 2024/2025, penurunan Anak Tidak Sekolah (ATS). Hingga perumusan peraturan bupati (Perbup) tentang pemberian bantuan biaya pendidikan tinggi yang kini sedang dikaji.
“Kami adalah sebuah lembaga yang didirikan atas persetujuan bupati. Tugas utama kami adalah membantu bupati dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat di sektor pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Imam menjelaskan, Dindik memiliki batasan dalam pelaksanaan tugas. Oleh karena itu, pihaknya harus dapat melayani masyarakat dan menjembatani kebutuhan mereka kepada kepala daerah.
Dari hasil kerja Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang selama beberapa bulan terakhir, Iman menyampaikan beberapa poin rekomendasi serta rencana kegiatan yang akan diusulkan untuk tahun 2025.
Seperti mutasi guru yang rangkap tugas, pemerataan guru, peningkatan kompetensi keuangan sekolah, manajerial tenaga pendidik, serta program ramah anak, guru, dan orang tua.
“Selain itu, ada penanganan siswa putus sekolah, pendidikan karakter, kesejahteraan dan perlindungan guru, hingga gerakan lanjut sekolah (Gelas),” paparnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Litbang Dewan Pendidikan, Komaruzzam Komaruzzaman, menyatakan pihaknya mendorong seluruh sekolah tingkat SD dan SMP untuk menerapkan kurikulum muatan lokal bahasa daerah mulai tahun ajaran 2024/2025.
Ia pun menilai bahwa, ada tiga bahasa lokal yang menjadi prioritas dalam pengembangan kurikulum ini, yaitu Bahasa Sunda Banten, Bahasa Jawa Banten, dan Bahasa Betawi.
“Tiga bahasa ini akan menjadi basis utama dalam kurikulum muatan lokal, sehingga generasi mendatang dapat mengenali dan menggunakan bahasa daerah sebagai identitas budaya,” ujarnya.
Selain kurikulum bahasa daerah, pihaknya juga merekomendasikan pengembangan kurikulum kaligrafi. Hal ini didasarkan pada keberadaan Kampung Lengkong Kyai yang dikenal sebagai pusat kaligrafi di Indonesia.
“Kami mengusulkan agar Pemda mendirikan sekolah kaligrafi di Lengkong Kyai sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi lokal,” kata Komaruzzaman. (Red)