Rocky Gerung : Dukungan Anies Untuk Pramono – Rano Bukti Nyata Kegagalan PKS
Pengamat Politik yang terkenal kritis, Rocky Gerung. Ikut berkomentar terkait langkah Anies yang lebih memilih mendukung pasangan Pramono Anung – Rano..
![Rocky gerung](https://i0.wp.com/jejaknarasi.id/wp-content/uploads/2024/11/Rocky-gerung-scaled.webp?fit=1024%2C512&ssl=1)
JAKARTA. Pengamat Politik yang terkenal kritis, Rocky Gerung. Ikut berkomentar terkait langkah Anies yang lebih memilih mendukung pasangan Pramono Anung – Rano Karno pada Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Jakarta, dibandingkan mendukung pasangan Ridwan Kamil – Suswono.
Rocky menilai, gerak langkah Anies sebagai bukti bahwa PKS gagal mengirimkan suara Anies kepada Ridwan Kamil (RK). Karena Anies dan PKS memiliki sejarah panjang dalam politik, salah satunya dukungan PKS kepada Anies di Pilkada Jakarta 2017.
“Ya itu satu gejala atau fenomena gagalnya PKS mengirimkan suara Anies ke Ridwan Kamil”. Padahal sebut saja secara kultural, secara pengkondisian, Anies di arahkan untuk mendukung Ridwan Kamil. Tetapi PDI-P atau Pramono dan Rano Karno lebih diminati Anies ketimbang PKS.” Ucap Rocky dalam wawancaranya di Channel Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu (16/11/2024).
Rocky pun membuat analisa kenapa Anies ‘membelot’ dari PKS.
Menurut Rocky, Ridwan Kamil sulit menampilkan ide yang menarik untuk Jakarta menjadi salah satu faktornya.
“Kita bisa buat analisis apakah itu sebuah pragmatisme Anies yang melihat bahwa Ridwan Kamil itu potensi kehilangan dukungan karena ketiadaan ide yang yang sifatnya menarik, ide yang sifatnya captivated gitu.”
“Kan kita bisa lihat Ridwan Kamil berkali-kali mondar-mandir di Jakarta tetapi tidak ada yang menyapa, kan itu intinya tuh,” ucap Rocky.
Dengan demikian, Anies akan memunculkan Pragmatismenya dalam memilih calon terkuat yang akan bisa memenangkan kontestasi.
“Jadi Anies mungkin berpikir pragmatis bahwa buat apa mendukung Ridwan Kamil yag sejak awal dipaksakan hanya untuk tukar tambah politik, dan membiarkan Jawa Barat dimenangkan partai yang lain, calon yang lain tuh, atau memang karena ada ambisi Ridwan Kamil masuk ke Jakarta supaya gampang lompat ke 2029. Jadi kelihatannya, pikiran-pikiran ini yang sedang diedarkan untuk dianalisa para komentator,” tegas Rocky. (/JS)