JEJAKNARASI.ID, JAKARTA – Lean Intelligent Service Assistant (LISA), sebuah asisten digital AI yang perkenalkan oleh UGM University Services untuk memberikan respons cepat dan akurat terhadap berbagai pertanyaan layanan publik.
Nama Lisa sempat mencuri perhatian karena terdengar mirip dengan seseorang yang belakangan ini viral karena tersandung kasus dugaan video asusila.
Lisa memiliki kemampuan untuk terus belajar dan mengembangkan basis pengetahuannya seiring meningkatnya interaksi dari pengguna.
Selain itu, UGM University Services ini juga mengusung konsep virtual campus interaktif. Di mana berbagai bentuk layanan, termasuk layanan pembelajaran, akan dikembangkan berbasis digital dan AI. Direktori layanan yang telah diindeks juga memungkinkan pengguna menemukan informasi hanya dalam satu portal.
Sistem layanan besutan Biro Transformasi Digital (BTD) ini dirancang sebagai pusat layanan satu pintu berbasis daring dan luring yang mengintegrasikan berbagai kebutuhan mahasiswa, mulai dari layanan akademik, kemahasiswaan, hingga administrasi dan pengembangan diri.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kompleksitas kebutuhan lebih dari 61.500 mahasiswa aktif UGM saat ini.
Rektor UGM menyampaikan bahwa layanan ini diharapkan menjadi solusi menyeluruh bagi sivitas UGM. “Ini adalah upaya kita mengintegrasikan layanan yang memberikan solusi tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga alumni, orang tua, dan khalayak umum,” jelasnya, dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (07/12/2025).
Melalui inovasi ini, kata Rektor, UGM berkomitmen memperkuat pelayanan yang responsif dan inklusif sekaligus memperkuat posisi UGM sebagai Universitas pelopor dalam tata kelola layanan publik berbasis teknologi.
Lisa AI Viral Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni UGM
Diketahui, belakangan ini Lisa AI milik UGM menjadi viral usai merespon pertanyaan “Jokowi Alumni UGM”. Dari hasil respon yang diungkap Lisa, ia menyebut bahwa Jokowi bukan alumni Universitas Gadjah Mada.
Lebih lanjut, Lisa pun menerangkan bahwa Jokowi menyelesaikan pendidikan tinggi di fakultas kehutanan UGM, tetapi tidak lulus dari sana.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara UGM, Dr. I Made Andi Arsana memberikan respons. Andi mengklaim, informasi yang disajikan Lisa tentang Joko Widodo terlihat tidak konsisten.
“Lisa menyatakan Joko Widodo bukan alumni tetapi juga menyatakan bahwa beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. Di sini terlihat bahwa informasi kedua ini membantah informasi pertama,” katanya.
Inkonsistensi juga terlihat pada informasi yang menyebut Joko Widodo tidak lulus, padahal sebelumnya disebut telah menyelesaikan pendidikan di UGM.
“Inkonsistensi informasi yang disajikan Lisa merupakan penegasan bahwa Lisa memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelulusan seseorang. Selain itu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa Lisa memang sedang belajar untuk terus meningkatkan kemampuannya,” katanya. ***









