Menu

Mode Gelap

Nasional

Tingkatkan Hasil Produksi dan Tekan Biaya Distribusi, Presiden Minta Mentan Revitalisasi Pabrik Pupuk

badge-check


					Pabrik Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat . (Foto : Ist) Perbesar

Pabrik Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat . (Foto : Ist)

JEJAKNARASI.ID.JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melakukan revitalisasi terhadap pabrik-pabrik pupuk milik negara.

Langkah strategis ini ditempuh untuk meningkatkan efisiensi produksi, menekan biaya distribusi, serta menjamin ketersediaan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani di seluruh Indonesia.

Instruksi tersebut disampaikan Presiden dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya perbaikan sistem produksi dan distribusi pupuk nasional agar mampu menjawab kebutuhan petani dengan cepat dan tepat.

“Menteri Pertanian diminta mencari skema dan terobosan agar ketersediaan pupuk aman, dan apabila memungkinkan melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk yang kita miliki. Tujuannya agar jauh lebih efisien dan bisa menurunkan harga pupuk, harapannya meringankan para petani kita,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam keterangannya usai rapat, Kamis (16/10/2025).

Menanggapi arahan tersebut, Mentan Amran menyampaikan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti instruksi Presiden dengan langkah konkret di lapangan. Menurutnya, revitalisasi pabrik pupuk menjadi bagian penting dari upaya memperkuat sistem ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian produksi.

“Kami tentu siap melaksanakan arahan Presiden Prabowo. Revitalisasi pabrik pupuk akan kami dorong agar produksi lebih efisien, pasokan lebih stabil, dan harga lebih terjangkau bagi petani. Ini sejalan dengan semangat besar pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” tegas Mentan Amran.

Sebagai langkah awal, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton untuk menghadapi musim tanam Oktober–Maret 2025/2026. Jumlah tersebut mencapai sekitar 259 persen dari ketentuan minimum stok yang dipersyaratkan pemerintah. Selain itu, terdapat pula 480 ribu ton pupuk non-subsidi yang disiapkan untuk mendukung kebutuhan petani di luar alokasi subsidi.

Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis bahwa langkah revitalisasi ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor pertanian nasional. Dengan sistem produksi pupuk yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan, diharapkan biaya produksi pertanian dapat ditekan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.**

Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari JEJAKNARASI.ID di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.
Lainnya

Lima Saran KPPU Untuk Pemerintah dalam Pemilihan Mitra Program MBG

3 Desember 2025 - 13:46 WIB

Tinjau Lokasi Banjir di Solok, Bima Arya Pastikan Penanganan Darurat Berjalan Optimal

2 Desember 2025 - 22:24 WIB

Mendagri Dorong Pemda Kelola Sapras Olahraga Secara Profesional

2 Desember 2025 - 22:17 WIB

Begini Himbauan MUI kepada Pemerintah dan Masyarakat Soal Bencana di Tanah air

2 Desember 2025 - 22:08 WIB

Trending di Nasional