JEJAKNARASI.ID – Banyak orang tua khususnya ibu yang kadang sedih maupun heran saat anaknya lebih dulu bisa panggil papa daripada Mama. Padahal realitanya, yang menyusui, yang mengandung dan jagain 24 jam itu ibunya.
Ternyata, ini bukan karena si bayi lebih sayang papanya, tapi ada alasan ilmiah dibalik itu semua.
Dari Segi Fisik dan Bahasa
Secara fisik dan bahasa, penelitian dalam bidang linguistik mengatakan, kata “papa” atau “dada” lebih mudah diucapkan oleh bayi. Karena huruf “P” dan huruf “D” lebih ringan diucapkan, cukup dengan menutup dan membuka bibir.
Sedangkan untuk penyebutan huruf “M” pada mama membutuhkan kontrol nafas dan otot mulut yang lebih halus. Biasanya muncul belakangan.
Dari Segi Psikologi dan Perkembangan Bayi
Secara psikologi dan perkembangan, penelitian menunjukan bahwa di awal kehidupannya, bayi belum sepenuhnya menyadari bahwa dirinya dan ibunya adalah dua individu yang berbeda.
Itulah kenapa kebanyakan bayi tidak merasa perlu memanggil mama. Karena secara naluri, ia merasa mama selalu ada satu tubuh dengannya.
Sebaliknya, papa dianggap orang luar. Jadi, ketika ia belajar bicara, wajar jika suara pertama yang keluar adalah papa.
Dari Segi Lingkungan
Anak sering mendengar kata “papa” diucapkan berulang kali oleh orang-orang disekitarnya. Ditambah lagi, saat bayi bilang papa, reaksi orang-orang biasanya heboh dan gembira.
Nah, reaksi positif ini memperkuat kebiasaan anak untuk terus mengulang kata itu. Proses yang dikenal dalam ilmu psikologi sebagai positive reinforcement.
Secara emosional, ikatan bayi dan ibunya tetap yang paling kuat. Sejak dalam kandungan, bayi sudah mengenal aroma, suara, dan detak jantung ibunya.
Jadi walau belum bisa panggil “mama”, hatinya sudah terikat sangat dalam sejak awal. ***
Sumber: Biyung Kamania









