JEJAKNARASI.ID, TANGERANG – Merebaknya kasus dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Al-Anshor Cirarab, Legok, Kabupaten Tangerang. Mendapat tanggapan dari Kepala KCD Kabupaten Tangerang, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Ahmad Suheri.
Dia menyebut, jika pihaknya sampai dengan saat ini belum mendapatkan laporan terkait isu dugaan penyalahgunaan dana BOS tersebut.
“Tekait berita yang beredar, sampai dengan saat ini belum ada laporan langsung sampai ke saya,” ucap Ahmad Suheri kepada wartawan, Senin (06/10/2025).
Ahmad Suheri pun berjanji akan menyelidiki dan memanggil pihak berwenang jika laporan telah masuk kepadanya.
“Jika benar, kami akan selediki dan akan memanggil pihak berwenang,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Salah satu mantan guru di SMK Al-Anshor mengatakan, adanya dugaan penyelewengan dana bos. Hal ini berdampak pada guru di SMK Al-Anshor belum mendapatkan honor mengajar, bahkan ada beberapa guru gajinya tertunggak hingga lebih dari 12 bulan.
Hal ini sangat ironis, sebab beberapa guru menyampaikan bahwa sudah 3 bulan terakhir Kepsek SMK tersebut tidak pernah datang ke Sekolah.
Saat redaksi mencoba mengkorfirmasi hal tersebut kepada Kepala SMK Al-Anshor, H Nursin melalui telepon, namun ternyata tidak ada jawaban karena ponselnya tidak aktif.
“Parah dah, berbulan-bulan honor tidak dikasih. Yang kuat masih bertahan, yang ga kuat ya berhenti mengajar, ” ujarnya.
Waka Kesiswaan Kiki saat dikonfirmasi mengakui kondisi keuangan sekolah memang sedang tidak baik.
Hal itu ditandai dengan tidak lancarnya pembayaran honor guru. Terlebih sepengetahuan para guru, dana BOS sekolah nampaknya sudah dilakukan pencairan oleh pihak yayasan.
“Yang jelas memang guru-guru sudah tidak lancar diberikan honor. Terlebih belum lama, para guru kembali menanyakan di grup, hingga akhirnya kondisi semakin pelik,” ujar Kiki, Senin (29/09/2025).
Kiki menambahkan, selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk biaya operasional setiap harinya, dilakukan secara mandiri oleh para guru yang masih aktif.
Sementara jumlah guru saat ini sudah berkurang jumlahnya, hanya tersisa beberapa tenaga pendidik.
“Akibat kesulitan keuangan, untuk pelaksanaan ujian juga pihak sekolah mengalami hambatan. Itu lantaran biaya untuk ujian semester belum didapat,” tandasnya.