JEJAKNARASI.ID, TANGERANG – Ribuan warga Kota Tangerang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan meriah. Mereka mengikuti arak-arakan Perahu Maulud dan Gunungan hasil bumi dari Masjid Raya Al-A’zhom hingga Masjid Agung Al-Ittihad.
Tradisi Ngarak Perahu Muludan yang sudah berlangsung sejak 1939 di Kampung Kalipasir ini membawa suasana suka cita dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, yang hadir melepas peserta arak-arakan, menyampaikan rasa syukur dan bangganya.
“Alhamdulillah, tahun ini suasana Muludan makin semarak. Kita syukuri nikmat Allah dengan arak-arakan perahu maulud, pembacaan Al-Barzanji, serta lantunan salawat. Semua ini agar kita semakin dekat dengan Rasulullah,” ujar Sachrudin.
Selain arak-arakan, perayaan juga dimeriahkan dengan makan bersama 1.447 porsi nasi kebuli dan khitanan massal bagi anak-anak. Kedua kegiatan ini menjadi simbol berbagi nikmat sekaligus wujud kepedulian sosial.
Sachrudin menekankan pentingnya menjadikan Maulid sebagai momentum meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
“Di tengah situasi yang penuh tantangan, kita perlu menumbuhkan kesabaran, menjaga hati, dan menghidupkan nilai-nilai Nabi Muhammad yang jujur, peduli, penuh kasih sayang. Inilah yang akan menjaga Kota Tangerang tetap rukun dan diberkahi,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono, yang turut serta dalam prosesi, menyebut acara ini bukan sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga perekat kebersamaan warga.
“Perahu maulud ini simbol perjalanan hidup kita. Mari terus berlayar bersama dalam iman dan persaudaraan,” ungkap Maryono.
Dengan semangat kebersamaan, kata Maryono, Maulid Nabi di Kota Tangerang tidak hanya menjadi ajang meriah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Semoga tradisi ini terus hidup, diwariskan kepada generasi muda, dan menjadi pengingat bahwa kebersamaan serta cinta kepada Rasulullah adalah sumber kekuatan kita sebagai warga Kota Tangerang,” tutup Maryono. **