JEJAKNARASI.ID.JAKARTA – Sebagai penggerak nomor satu di dunia. dengan kontribusi menghimpun jutaan relawan dari 38 Provinsi di tanah air, serta mampu membersihkan sampah lebih dari 55.000 ton yang terangkat.
World Cleanup Day (WCD) Indonesia kembali menggelar aksi bersih-bersih serentak di seluruh Indonesia dan puncaknya berlangsung di Flyover Bendungan Hilir, Jakarta pada Minggu (21/9/20250).
Kegiatan yang mengambil tema “Menuju Indonesia Bersih 2029” itu bertujuan untuk mewujudkan target nasional 100% sampah terkelola pada 2029, dengan melibatkan 13 juta relawan di ribuan titik aksi.
Selain kegiatan bersih- bersih, juga diadakan berbagai rangkaian acara seperti, kegiatan plogging, talk show interaktif, dan kampanye pilah sampah. Dengan tujuan gerakan ini semakin banyak orang sadar akan masalah darurat sampah dan mengambil inisiatif untuk bebersih atau mengurangi jumlah sampah yang diproduksi.
Leader World Cleanup Day Indonesia Andy Bahari berharap gerakan ini semakin banyak orang sadar akan masalah darurat sampah, dan mengambil inisiatif untuk bebersih atau mengurangi jumlah sampah yang diproduksi.
“World Cleanup Day adalah aksi bersih-bersih dunia yang sejak 2018 juga hadir di Indonesia dan sekarang sudah ada di seluruh penjuru negeri. Buat saya, hal terpenting adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini soal tanggung jawab sampah dan proses pilah sampah,” kata Andy dalam keterangannya Minggu (28/9/2025).
Andy menilai, pada dasarnya semangat clean up ini sudah jadi bagian dari budaya bangsa Indonesia, seperti kerja bakti di RT sampai obrolan sore ibu-ibu komplek sambil membersihkan halaman rumahnya.
“Itu semua menunjukkan kalau gotong royong memang sudah mendarah daging di Indonesia. Jadi kalau ditanya dari mana harus mulai, jawabannya sederhana: mulai dari dirimu sendiri.” ujarnya.
Andy melaporkan, kegiatan Puncak World Cleanup Day Indonesia 2025 diawali dengan lari atau jalan santai, sambil mengumpulkan sampah dengan rute menuju JPO Tugu Sepeda dan menuju JPO Polda lalu kembali ke titik kumpul di Flyover Bendungan Hilir.
Kemudian dilanjutkan dengan kampanye pilah sampah plastik yang melibatkan masyarakat sekitar melalui permainan edukatif, dan drop off sampah terpilah di area Car Free Day Jakarta. Dari kegiatan tersebut Andy mengungkapkan, pihaknya bersama masyarakat berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 261,9 kg.yang terdiri dari residu (185,85 kg), anorganik (69,4 kg), dan puntung rokok (7,65 kg).
“Selain aksi bersih, kami juga mengadakan talkshow inspiratif dengan menghadirkan pemateri Carolus Bregas Pranoto (Katadata Green), Wahid (Sekolah Adiwiyata), dan Nur Rakhmah Latifah (Waste4Change). Mereka membahas pentingnya kesadaran masyarakat serta kolaborasi multipihak dalam mengatasi isu darurat sampah di Indonesia,” tukasnya.
Sementara itu, Wahid pengamat Sekolah Adiwiyata dalam materinya menyampaikan dari sisi bidang edukasi, menurut dia jika anak-anak terbiasa memilah sampah sejak dini. Maka mereka akan tumbuh jadi generasi yang lebih peduli dan mampu mengurangi sampah dari sumbernya.
“Saat ini ada 500.000 sekolah, namun yang sudah menjalani program sekolah adiwiyata saat ini masih di 22.000 sekolah.” ucapnya.
Kemudian, Carolus Bregas Pranoto dari Katadata Green mengungkapkan dasarnya isu lingkungan adalah isu yang kompleks dan butuh keterlibatan Pemerintah, komunitas, dan Perusahaan.
“Sedangkan peran media disini sebagai amplifikasi masing-masing dari sektor tersebut.” sebut Carolus Bregas Pranoto.
Senada juga disampaikan pemateri lainnya, Nur Rakhmah Latifah, salah seorang perwakilan dari Waste4Change. Ia mengatakan, jika pihaknya selama 10 tahun ini sudah berhasil mengelola 65.000 ton Sampah.
“Waste4Change berusaha mengelola sampah semaksimal mungkin sehingga sampah yang berakhir di TPA sangat minimal mengingat kondisi TPA di Indonesia sudah over capacity sampai setinggi 16 lantai Gedung Jakarta,” ungkapnya.
Melalui rangkaian kegiatan ini, World Cleanup Day Indonesia mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran lebih terhadap isu lingkungan, terutama sampah. Dengan kesadaran tersebut, diharapkan tercipta Indonesia yang bersih dan bebas sampah.
Seperti yang ditegaskan oleh para narasumber, perubahan selalu dimulai dari langkah kecil: “Mulai dari dirimu” (Andy Bahari, Leader World Clean up Day Indonesia), “Jangan bosan memilah” (Carolus Bregas Pranoto, Katadata Green), “Kurangi menghasilkan sampah” (Wahid, Sekolah Adiwiyata), dan “Bijak kelola sampah” (Nur Rakhmah Latifah, Waste4Change). **