JEJAKNARASI.ID. JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Orientasi Kewartawan dan Keorganisasian (OKK) angkatan ke 22.
Kegiatan, dibuka langsung Ketua PWI DKI Jakarta Kesit B Handoyo di Ball Room Hotel 88 Mangga Besar Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Kesit menjelaskan OKK digelar sebagai langkah strategis untuk memperkuat pemahaman para jurnalis terhadap prinsip-prinsip etika jurnalistik.
Selain itu, untuk mengetahui struktur dan dinamika organisasi kewartawanan.
Ia menambahkan, program ini merupakan bagian dari komitmen PWI dalam meningkatkan profesionalisme dan integritas wartawan di tengah tantangan era digital.
“OKK bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting dari proses pembentukan karakter wartawan yang profesional dan bertanggung jawab,” kata Kesit Rabu (23/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya pembekalan nilai-nilai jurnalistik sejak dini sebagai pondasi kuat bagi wartawan dalam menjalankan fungsinya sebagai pilar demokrasi.
Kesit menyebut, dalam OKK kali ini pihaknya menghadirkan sejumlah pemateri yang telah berkiprah lama di dunia pers.
“ Kegiatan OKK hari ini kita mendatangkan tiga pemateri, seperti Sekretaris PWI DKI Jakarta Armand Suparman, anggota Dewan Kehormatan PWI Jaya Macroni Kusuma, serta Wakil Ketua Bidang Multimedia Edu Crisnadefa,” ujarnya.
Dewan Kehormatan PWI Jaya Macroni Kusuma dalam materinya menyoroti urgensi penegakan kode etik jurnalistik di tengah maraknya disinformasi.
Dikatakan, kredibilitas seorang wartawan tidak ditentukan oleh kecepatan memberitakan. melainkan oleh ketepatan, kejujuran, dan kepatuhan terhadap etika.
“Wartawan tidak hanya sekadar menyampaikan fakta, tetapi juga mampu memberikan konteks dan pemahaman yang utuh kepada publik,” tegasnya.
Ditempat yang sama Ketua Bidang Multimedia Edu Crisnadefa yang ikut menjadi narasumber, memberikan pemaparan tentang pentingnya pemahaman terhadap Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI.
Selain itu, ia mengingatkan perlunya pembinaan berkelanjutan untuk menjawab tantangan konvergensi media.
“Pembinaan berkelanjutan sangat penting, hal ini untuk menjawab tantangan konvergensi media,”tutupnya. (sir)