JEJAK.ID.JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali melakukan survei pemantauan komoditas pangan di pasar tradisional dan pasar modern menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Survei ini dilakukan di beberapa pasar modern dan tradisional di tujuh Kantor Wilayah KPPU, seperti Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta.
Dalam rilisnya yang diterbitkan pada Kamis (27/3/2025), KPPU menyimpulkan mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga, utamanya dua komoditas, yakni cabai rawit dan bawang putih, mengalami kenaikan yang signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun demikian, KPPU menyebut kenaikan tersebut dinilai wajar sebagai dampak dari tingginya permintaan atas komoditas pangan menjelang lebaran, serta belum ditemukan adanya indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam pemasokan komoditas tersebut.
Anggota KPPU, Eugenia Mardanugraha menjelaskan, survei ini dilakukan bertujuan untuk memastikan dinamika harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tradisional dan modern.
Dengan harapan, harga tetap dalam kondisi yang wajar dan masyarakat tetap terlindungi dari potensi praktik spekulasi atau tindakan oknum yang menyalahgunakan momentum hari besar.
“Selain melakukan pengawasan secara langsung, kami juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditas pangan,”jelasnya.
Eugenia menambahkan, survei ini merupakan dukungan KPPU terhadap Asta Cita Presiden Nomor 2 yaitu: Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru
“Dengan adanya kolaborasi antar pihak, diharapkan masyarakat mendapat jaminan ketersediaan pasokan komoditas di pasar dengan harga yang masih wajar. Sehingga masyarakat tetap dapat merayakan Idul Fitri secara hikmat dan menyenangkan”, tutup Eugenia.
Sebagai informasi, pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional nserta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadhan.
Survei tersebut mencatat beberapa fakta berikut:
- Harga beras medium mengalami kenaikan dan berada di atas HET di seluruh wilayah survei. Harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp14.400/kg), sementara harga terendah ada di Lampung (Rp13.216/kg). Di pasar modern, beberapa daerah mengalami kekosongan stok beras medium. Untuk beras premium, harga relatif stabil dengan kisaran Rp14.900 – Rp15.916/kg, dengan harga tertinggi di Surabaya (Rp15.795/kg) dan harga terendah di Lampung serta Bandung (sesuai HET).
- Harga telur ayam di pasar tradisional bervariasi, dengan kenaikan harga di Bandung, Makassar, dan Samarinda. Harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp32.150/kg) dan terendah di Surabaya (Rp27.050/kg). Di pasar modern, harga telur berkisar antara Rp25.900 – Rp40.666/kg, dengan harga tertinggi di Makassar dan terendah di Yogyakarta. Secara umum, stok telur ayam terpantau aman.
- Harga daging ayam cenderung stabil dan berada di bawah atau sedikit di atas HET. Harga tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp42.250/kg), sedangkan harga terendah berada di Makassar (Rp31.250/kg). Stok daging ayam terpantau cukup di pasar tradisional dan modern.
- Harga daging sapi di pasar tradisional berkisar antara Rp120.000 – Rp168.600/kg, dengan harga tertinggi di Samarinda dan terendah di Surabaya. Di pasar modern, harga bervariasi antara Rp131.450 – Rp156.583/kg. Stok daging sapi tetap tersedia di semua wilayah survei.
- Harga bawang putih di seluruh pasar tradisional melampaui HAP, dengan harga tertinggi di Makassar (Rp47.500/kg). Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp63.750/kg). Kenaikan harga bawang putih diperkirakan terjadi akibat kenaikan harga dari tingkat importir dan distributor.
- Harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga tertinggi di pasar tradisional tercatat di Bandung (Rp52.666/kg). Di pasar modern, harga tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp64.950/kg). Stok bawang merah di beberapa wilayah seperti Samarinda dan Yogyakarta dilaporkan menipis.
- Harga minyak goreng curah dan Minyak Kita masih berada di atas HET. Harga minyak goreng kemasan di pasar modern berkisar antara Rp20.258 – Rp29.150/liter.
- Harga cabai merah di pasar tradisional berkisar antara Rp37.000 – Rp67.250/kg, dengan harga tertinggi di Samarinda. Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp144.900/kg). Beberapa daerah mencatat kenaikan harga yang signifikan di atas HAP.
- Harga cabai rawit mengalami lonjakan signifikan, terutama di Bandung (Rp115.000/kg) dan Samarinda (Rp167.450/kg). Kenaikan harga cabai rawit terjadi di hampir seluruh wilayah survei.
- Harga gula pasir curah sedikit di atas HET di beberapa kota, dengan kisaran harga Rp17.325 – Rp19.375/kg. Stok gula pasir tetap tersedia.
- Harga tepung terigu curah di pasar tradisional berkisar antara Rp8.000 – Rp12.400/kg. Untuk tepung terigu kemasan, harga berada di rentang Rp11.474 – Rp13.780/kg. Harga tepung terigu relatif stabil. **