Oknum TNI AL Tembak Bos Rental Karena Mengaku Dikeroyok 15 Orang, Anak Almarhum “Cobaan Apalagi Ini”

Oknum TNI AL Tembak Bos Rental Karena Mengaku Dikeroyok 15 Orang, Anak Almarhum “Cobaan Apalagi Ini”

0

Saya tidak terima dengan pernyataan pengeroyokan itu. Sejak awal, kami sudah bersikap persuasif. Bahkan saat di Saketi, kami sudah mencoba menghindar dengan cara yang baik

Info tangsel_20250107_172949_0000

JEJAKNARASI, TANGERANG – Kasus penembakan bos rental mobil oleh anggota TNI AL di rest area KM 45 tol Jakarta – Merak yang menyebabkan salah satu korban meninggal dunia jadi berbuntut panjang.

Usai muncul pernyataan dari TNI AL yang menyebut, ketiga anggotanya Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA dikeroyok sebelum menembak korban Ilyas Abdurrahman (48).

Tiga prajurit TNI AL tersebut, dua di antaranya oknum anggota Komando Pasukan Katak (KOPASKA), sedangkan satu orang berasal dari KRI Bontang.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata, menjabarkan laporan awal yang diterima pihaknya  dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (06/01/2025).

Menurut Denih, insiden penembakan itu diawali oleh informasi adanya pengeroyokan terhadap tiga anggota TNI AL oleh sekitar 15 orang tak dikenal.

“Di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Jakarta – Merak” ucap Denih.

Denih menduga senjata tersebut digunakan oleh prajurit TNI AL dalam kondisi mendesak untuk membela diri.

“Kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya sama-sama tidak tahu siapa yang akan mati. Jadi, kita saja kalau terdesak ya pasti akan mencari, akan bela diri, akan mencari benda untuk membela diri, mengamankan,” ujarnya.

Baca Juga :  Respon Cepat Polisi! Aduan Warga Soal Lawan Arus di Cengkareng Langsung Ditanggapi

Adapun senjata api yang digunakan dalam insiden tersebut merupakan senjata inventaris milik salah satu anggota TNI AL yang berstatus sebagai Aide de Camp (ADC) atau ajudan.

“Senjata itu senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari A itu adalah ADC, ajudan, sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata itu melekat,” kata Denih.

Mendengar pernyataan tersebut, anak korban, yakni Agam Muhammad Nasrudin kesal dan membantah terkait pengeroyokan tersebut.

Ia memberikan klarifikasi yang membantah sejumlah pernyataan dari pihak TNI yang dianggapnya tidak sesuai dengan fakta.

Dalam pernyataannya, Agam menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan pengeroyokan. Dirinya berharap agar Presiden Prabowo turut terlibat dalam penyelesaian kasus ini.

“Saya tidak terima dengan pernyataan pengeroyokan itu. Sejak awal, kami sudah bersikap persuasif. Bahkan saat di Saketi, kami sudah mencoba menghindar dengan cara yang baik,” ujar Agam sambil menahan tangis.

Agam pun menerangkan, rombongan bos rental tersebut sudah dipergoki membawa mobil Honda Brio orange, yang akhirnya membuat mereka merasa terancam dan mencari perlindungan ke Polsek Cinangka.

Namun, permintaan mereka untuk didampingi polisi justru ditolak.

Menurut Agam, setelah mobil terdeteksi di rest area KM 45 Tol Merak-Tangerang, mereka bertemu dengan oknum TNI AL, AA, yang ternyata berada di luar mobil.

Baca Juga :  Guna Menjaga Stabilitas Bahan Pokok, PJ Bupati Tangerang Lakukan Sidak Ke Pasar Cisoka

Agam pun kembali menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan, dan dalam video yang beredar, terlihat ia berusaha melindungi ayahnya dari ancaman pistol.

“Kita tuh tidak mengeroyok, waktu bapak saya memeluk di rest area, waktu itulah dia yang menodongkan pistol di Saketi. Makanya ada di video itu kan terdengar ‘mana pistol kamu ? mana pistol kamu ? jatuhkan’. Bapak saya cuma menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, pelaku AA, yang berada di dalam Daihatsu Sigra, adalah orang yang menembak ayahnya, Almarhum Ilyas tepat dibagian dada.

“Dari kejauhan, paman AA melepaskan tembakan ke arah ayah saya,” tegas Agam.

Agam pun berharap, almarhum ayahnya bisa mendapatkan keadilan yang layak. (git)

Komentar

@ 2025 Jejak Narasi | All rights reserved