Analis Politik Ini Sebut Tak Ada Partai Besar yang Berani Jadikan Jokowi Kader Usai Didepak PDIP
Memang agak deg-degan juga untuk memberikan Jokowi rumah dengan jejak rekam politiknya yang kuat untuk memunculkan keluarga, belah bambu, dan lain-lain.
![Jokowi golkar](https://i0.wp.com/jejaknarasi.id/wp-content/uploads/2024/12/Jokowi-golkar-scaled.webp?fit=1024%2C512&ssl=1)
JEJAKNARASI.online|JAKARTA. Alih-alih akan terus bertahan di PDI-P, Jokowi beserta anak dan menantunya didepak oleh PDIP, atas dasar tersebut menimbulkan banyak spekulasi, kapal mana yang akan Jokowi naiki untuk kembali berlayar.
Menurut Analis Komunikasi Politik dari Kedai Kopi, Hendri Satrio (Hensat). Sebenarnya Jokowi tidak lagi perlu rumah berupa partai politik.
Hensat menilai, Jokowi adalah tokoh bangsa usai pesiun menjadi presiden.
“Jokowi itu sebetulnya tidak perlu bingung, ia kan tokoh bangsa, dan tokoh bangsa sudah tidak perlu rumah (partai politik), rumahnya kan negara ini, Indonesia,” kata Hensat, Senin (09/12/2024).
Hensat mengatakan, kecuali jika Jokowi belum merasa dirinya adalah tokoh bangsa. “Jika masih merasa menjadi politisi maka Jokowi memang butuh rumah politik”.
Menurut Hensat, status Jokowi sebagai anggota kehormatan partai golkar tidak memberikan kekuatan politik dalam internal parpol.
Ia menilai, bergabungnya Jokowi sebagai anggota kehormatan hanya akan berdampak pada elektabilitas partai saja.
“Anggota kehormatan ini kan seperti ngekos atau mengontrak saja, jadi bukan rumahnya di situ. Memang agak deg-degan juga untuk memberikan Jokowi rumah dengan jejak rekam politiknya yang kuat untuk memunculkan keluarga, belah bambu, dan lain-lain,” ucapnya.
Hensat menuturkan, saat ini hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dapat menjadi harapan Jokowi untuk menerimanya sebagai kader partai.
Hensat menegaskan, partai besar seperti golkar dan gerindra tidak akan berani menampung Jokowi sebagai kader partai. Ia menilai, karena rekam jejak Jokowi terkait dinasti politik.
Sumber : Liputan6.com