Seperti Halnya Pada Pilpres, Slogan Perubahan Terjadi Juga Di Pilkada Kabupaten Tangerang
![Pilkada tangerang](https://i0.wp.com/jejaknarasi.id/wp-content/uploads/2024/10/Pilkada-tangerang.jpg?fit=716%2C356&ssl=1)
BANTEN. Perebutan kursi Bupati Tangerang kali ini menghadirkan persaingan sengit antara dua kubu besar. kubu perubahan yang diwakili oleh pasangan Zulkarnain-Leru, serta kubu status quo yang terpecah antara pasangan Maesal Rasyid-Intan dan Mad Romli-Irvansyah.
Pertarungan ini tidak hanya soal siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang masa depan Kabupaten Tangerang.
Kubu Perubahan :
Angin Segar untuk Tangerang Pasangan Zulkarnain-Leru hadir membawa agenda perubahan dengan visi pembangunan yang inklusif dan transparan.
Zulkarnain, seorang aktivis sosial dan Ketua Pemuda Pancasila serta Ketua Umum KADIN Kabupaten Tangerang, dikenal dekat dengan masyarakat.
Bersama Leru, tokoh muda progresif, mereka menekankan reformasi di berbagai sektor, seperti pelayanan publik, pendidikan, dan kesejahteraan.
“Kabupaten Tangerang butuh pemimpin yang bisa memutus mata rantai politik lama dan membawa perubahan nyata, bukan hanya janji.” ucap Zulkarnaen (11/10/2024).
Pasangan ini mengusung program-program populis seperti BPJS gratis, pendidikan gratis, serta tunjangan bagi guru ngaji dan perangkat desa.
Kubu Status Quo:
Stabilitas dan Kontinuitas Di sisi lain, kubu status quo terbagi menjadi dua poros kuat, pasangan Rasyid Maesal-Intan dan Mad Romli-Irvansyah.
Maesal Rasyid, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, bersama Intan menawarkan stabilitas dan keberlanjutan program-program sebelumnya.
Mereka berjanji mempercepat pembangunan infrastruktur, meski sejumlah masalah seperti kemiskinan dan kasus korupsi RSUD Tigaraksa masih menjadi sorotan publik.
Menariknya, Intan adalah adik dari mantan Bupati Ahmed Zaki Iskandar, yang kini menjabat Ketua DPD Golkar Jakarta.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan mengenai keterlibatan dinasti politik dalam kontestasi kali ini.